Minggu, 23 Januari 2011

Cara Perbanyakan

Cara Perbanyakan

Ada berbagai cara membiakkan Adenium. Jaman dahulu kita tentu sudah akrab dengan tanaman Kamboja Jepang. Sebenarnya kamboja Jepang itu adalah sama dengan tanaman adenium. Jenis yang sudah tersebar luas ini tidak bisa berbiji karena bunganya tidak bisa menghasilkan biji sehingga perkembangbiakannya hanya dengan cara vegetatif.
Kemudian muncullah jenis-jenis baru yang datang dari pengembang dari Thailand ataupun Taiwan . Jenis baru ini tentu adalah hasil silangan dari berbagai macam jenis adenium. Jenis-jenis baru ini-pun diberi nama sesuai keinginan penyilang yang tentunya didasarkan pada ciri-ciri tertentu.

Untuk memperbanyak tanaman Adenium anda , yang dibutuhkan adalah ketelitian dan kesabaran. Tanpa dua hal ini perbanyakan adenium anda menjadi "mission impossible". Untuk mengembangbiakkan Adenium dilakukan dengan dua cara , yaitu generatif dan vegetatif. Perbanyakan secara generatif adalah perbanyakan melalui biji yang dihasilkan dari persilangan. Sementara perbanyakan vegetatif dilakukan melalui stek , cangkok , okulasi , sambung (grafting) , sisip , atau pemecahan akar. Anakan hasil perbanyakan vegetatif mewarisi sifat-sifat unggul induknya sedangkan perbanyakan secara generatif akan dihasilkan anakan yang berbeda dengan induknya , dimana umumnya hal inilah yang dicari para breeder untuk menghasilkan hibrida adenium baru dengan bunga beraneka warna dan karakter pohon yang bermacam-macam.
Hingga saat ini telah terdapat berbagai macam adenium hibrida yang dikembangkan oleh Nursery di Thailand , Taiwan , India , Amerika , dan tentu saja Indonesia. Belum lagi persilangan yang dilakukan oleh penghobby yang tersebar dimana-mana , yang melakukan persilangan baik dari sekedar coba-coba ataupun secara serius. Sehingga untuk saat ini dapat kita jumpai bunga seperti lirik lagu Group Band Padi - " Semua tak sama , tak pernah sama tapi mirip-mirip".

Hal yang perlu diperhatikan dari pebanyakan adenium hasil persilangan adalah sangat tidak layak kalau mengatakan biji hasil persilangan dengan nama induknya. Akan lebih baik mengklasifikasikannya hanya berdasarkan warna bunga ataupun karakter dominan lainnya. Karena untuk pemuliabiakkan tanaman membutuhkan metode dan prosedur standar , sampai pada tahapan hasil persilangannya dapat diklaim sama dengan induknya dan stabil yang akan menghasilkan anakan yang relatif sama dengan induknya

Cara perbanyakannya antara lain dengan cara:
a. biji
Perkembangbiakan dari biji merupakan cara untuk mendapatkan jenis-jenis adenium baru. Adenium dari biji menunjukkan bonggol yang membesar, tidak seperti perbanyakan cara vegetatif. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di bagian biji adenium.
Memperbanyak Adenium dengan cara Generatif (penyerbukan) dapat dihasilkan dengan melalui persilangan alam (dengan bantuan serangga) ataupun dengan Penyilangan sendiri (Hand Polynation) Penyerbukan melalui bantuan serangga terjadi karenaSaat hinggap di bunga secara tidak sengaja , kaki lebah menyentuh benang sari , lalu ketika serangga tadi berpindah ke bunga lain serbuk sari (polen) menempel pada putik bunga lainsehingga terjadilah penyerbukan. Jika penyerbukan berhasil maka bakal buah akan membesar san berkembang menjadi buah. Penyerbukan secara alami tidak dapat dikontrol , bibit yang dihasilkan tidak dapat diprediksikan hasilnya / random. Untuk dapat menghasilkan bibit yang baik , yang mewarisi sifat unggul induknya (pertumbuhan cepat , memiliki bentuk bunga dan warna bunga yang baik , berbunga kompak) maka dilakukan dengan melakukan penyerbukan buatan. Adapun untuk langkah-langkah dari Persilangan Adenium dengan cara penyerbukan buatan dapat dilihat selengkapnya pada Mengawinkan Adenium

Buah adenium berbentuk panjang dan terdiri dari dua buah. Setelah dua bulan kemudian , buah adenium akan matang. Menjelang buah matang ditandai warna buah hijau kecokelatan. Pada saat itu , buah sebaiknya diikat dengan tali. Pengikatan bertujuan agar biji-biji yang berumbai tidak beterbangan saat buah matang dan pecah. Saat buah matang , biji dipanen dan siap untuk ditanam. Adapun langkah-langkah penyemaian / penanaman Biji Adenium dapat dilihat pada Halaman Penyemaian Biji Adenium


b.sambung
Cara yang paling banyak dipakai untuk memperbanyak adenium hibrida adalah dengan cara sambung/grafting. Batang bawah berasal dari biji yang bonggolnya bagus dengan batang atas dari jenis hibrida yang dikehendaki. Setelah beberapa waktu, bekas sambungan akan menghilang dan jadilah tanaman baru yang bagus.
Batang bawah biasa dipilih yang berumur 9-12 bulan, namun batang bawah yang lebih besar juga bisa dipakai dengan menyambung di setiap cabangnya. Kandungan energi di bonggol akan memberi pertumbuhan yang baik dan sehat bagi batang atas sehingga cara sambung ini mempunyai tingkat kesuksesan tinggi.
Sambungan model v adalah yang paling sering dipakai karena memiliki tingkat keberhasilan yang paling tinggi, meski bisa juga dilakukan dengan model rata. Panduan menyambung adenium secara step by step dapat dilihat di halaman tips & trik.
Dibutuhkan waktu 10 sampai 30 hari agar sambungan menyatu. Jangan lupa melepas tali sambungan agar tidak menganggu penyerapan makanan ke batang atas. Setelah beberapa saat, cabang baru dapat muncul dari batang bawah, cabang ini sebaiknya dipangkas agar tidak mengganggu.

Perbanyakan dengan sambung atau grafting paling banyak dilakukan oleh pekebun adenium. Cara grafting dilakukan dengan menggabungkan batang bawah dan batang atas dari jenis tanaman yang berbeda. Keunggulan cara ini adalah dihasilkan tanaman yang lebih unggul dibandingkan dengan induknya karena diambil dari jenis yang berbeda. Selain itu , cara ini lebih cepat dan tingkat kegagalannya rendah. Teknik Grafting / Sambung dijelaskan pada bagaimana menggrafting adenium.

c. stek
Cara ini sangat sering digunakan karena kemudahannya. Namun tingkat keberhasilan tumbuhnya kecil karena mudahnya terjadi pembusukan. Dengan cara ini sulit didapat bonggol yang bagus, membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menyamai besar bonggol adenium yang berasal dari biji. Dahulu cara ini yang biasa dilakukan untuk memperbanyak kamboja jepang (adenium varietas “ Singapore ”) yang notabene mandul. Cara ini masih dilakukan untuk varietas-varietas yang murah. Namun untuk jenis hibrida sepertinya cara ini hanya dilakukan saat terpaksa saja, yaitu dimana tidak ada batang bawah yang bagus padahal ada batang atas yang terlanjur dipotong.
Cara-nya sederhana saja, potongan batang yang akan di-stek dipangkas daunnya. Setelah itu oleskan zat perangsang akar pada bekas potongan. Setelah satu malam diangin-anginkan baru ditancapkan pada media tanam. Biarkan media sedikit lembab, tidak basah, tidak pula kering. Setelah beberapa lama akar akan muncul diikuti dengan tumbuhnya tunas.

Dari jaman dahulu sejak kita mengenal Adenium , sangat lumrah dimana-mana untuk memperbanyak adenium dengan dengan setek. Umumnya penyetekan dilakukan setelah dilakukan pemangkasan pada pohon induk. Untuk Penyetekan perlu dieprhatikan bahan setek dipilih dari induk yang sehat dan cukup tua. Cirinya batang berukuran besar , sehat , dan berdiameter minimal 2 cm. Batang yang terlalu kecil dan muda mempunyai tingkat resiko kegagalan yang cukup besar. Setek jangan diambil dari batang utama karena sulit bertunas. Tahapan perbanyakan dengan setek dijelaskan sebagai berikut:
1. Potong batang sepanjang 10-15 cm. Sisakan 2-3 helai daun untuk mengurangi penguapan. Gunakan pisau yang tajam dan steril agar tanaman tidak terinfeksi.
2. Setelah dipotong , kering anginkan batang ditempat yang teduh selama 1-2 jam agar luka bekas pemotongan kering. Bahan setek tersebut tidak boleh terkena air dan sinar matahari langsung.
3. Celupkan bagian yang terpotong dengan zat perangsang akar , lalu kering anginkan dengan selama 1-2 jam. Setelah itu , tancapkan batang setek pada media tanam sedalam 4-5 cm.
4. Siram air secukupnya secara merata. Selanjutnya , letakkan tanaman di tempat teduh dengan intensitas cahaya matahari rendah , sekitar 60-70%.
Setelah 6-7 hari , tanaman dapat dipindahkan ke lokasi yang lebih panas. Pada saat itu , tanaman mulai segar. Jika 12-14 hari kemudian tanaman belum mengeluarkan tunas dan batang terlihat kurus mk perbanyakan dengan setek dianggap gagal. Pekebun di Indonesia jarang menggunakan cara setek untuk memperbanyak tanaman karena relatif sulit dan membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan bonggol.

d. cangkok
Mencangkok dilakukan untuk mengurangi kegagalan yang biasa terjadi dengan cara stek. Dengan mencangkok, akar akan tumbuh lebih dulu baru ditanam, sehingga tanaman dapat langsung menyerap unsur hara dari tanah. Namun diperlukan tenaga ekstra untuk melakukan pencangkokan, sehingga cara ini jarang dipakai.
Pertamakali harus dipilih batang yang sudah cukup tua, ditandai dengan batang yang berwarna coklat, bukan hijau. Dipilih batang yang tua karena batang yang muda sangat rentan patah dan sukar untuk dikupas kulitnya secara benar. Hal ini terjadi karena batangnya yang masih lunak dan sulit dicari letak kambiumnya sehingga pengupasan kulit bisa tanpa sengaja terlalu dalam.
Cara mencangkok seperti mencangkok tanaman berkambium pada umumnya. Kulit dikupas melingkar batang sampai terlihat kambiumnya, kambium tersebut lalu dihilangkan dengan cara dikerok sampai kambiumnya tidak bersisa. Kemudian bekas kupasan itu ditutup dengan media tanam. Media tersebut harus selalu lembab untuk memastikan akar akan tumbuh. Setelah 2 bulan maka akan tumbuh akar yang cukup sehingga cangkokan siap dipindah menjadi tanaman tersendiri.

1 komentar: